Sabtu, 24 September 2016

Nopia dan Mino - MAKANAN KHAS BANYUMAS 5

    5. NOPIA dan MINO
Hasil gambar untuk nopia
Nopia
Hasil gambar untuk mino banyumas
Mino




·       SEJARAH
           Nopia pada awalnya dipopulerkan oleh keluarga keturunan Tionghoa yang tinggal di Banyumas sekitar tahun 1880. Kue kering ini kemudian dikenalkan pada masyarakat lokal Banyumas tanpa mengenal etnik dan latar belakangnya, hingga bisa diterima oleh masyarakat pada saat itu. Industri kecil pembuatan nopia kemudian berkembang di beberapa desa di kawasan kota lama Banyumas.

    Hingga kini jejak perkembangannya dengan mudah bisa kita temui di desa Sudagaran, Pakunden dan Kalisube Kecamatan Banyumas yang terletak di kawasan kota lama Banyumas. Industri kecil ini menggeliat membangkitkan perekonomian masyarakat sekitar hingga mengangkat nama nopia sebagai salah satu kuliner khas Banyumas.

    Awalnya nopia hanya memiliki satu varian rasa, yakni rasa bawang merah goreng atau lebih dikenal dengan rasa brambang goreng. Namun kini varian rasa itu terus berkembang seiring permintaan konsumen. Penggunaan tungku tradisional yang menyerupai sumur dangkal pun masih terus dipertahankan dan menjadi cerita unik tersendiri dari kue kering khas Banyumas ini.
·         RESEP dan CARA PEMBUATAN
Bahan kulit                  :
  • 375 gr gula pasir
  • 1 ½ kg terigu protein sedang
  • Air secukupnya
  • Vanili secukupnya
  • Minyak goreng secukupnya
Bahan isi                     :
  • 800 gr tepung terigu protein rendah
  • 150 gr air
  • 100 gr coklat bubuk
  • 65 gr susu kental manis
  • 33 gr mentega
  • Minyak goreng secukupnya
Cara Membuat kulit   :
a. Terigu ditambah gula pasir 2 kg dan minyak sayur diaduk sampai rata.
b. Adonan digiling sampai dapat digulung.
Cara Membuat isi       :
a. Terigu dicampur dengan gula merah.
b. Adonan digiling, ditambah 1 kg gula pasir, mentega, dan susu.
c. Adonan digiling terus sampai lembut dan dapat digulung.
Cara Membuat  :
a. Bentuk isi nopia sebesar bola pingpong dari adonan isi.
b. Bungkus isi nopia yang telah dibentuk dengan adonan kulit.
c. Tempel nopia atau mino pada dinding genthong bagian dalam yang telah   dipanaskan atau dapat juga dengan oven.
d. Angkat nopia atau mino setelah masak, dengan sorok dan solet.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar