Selasa, 04 Oktober 2016

Sistem Konsinyasi

A. Pengertian Sistem Konsinyasi
sistem konsinyasi adalah suatu tindakan menitipkan barang di tempat (toko) orang lain dimana status kepemilikan barang tetap menjadi milik pemilik barang sampai barang tersebut telah terjual.

B. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Konsinyasi
Adapun kelebihan penjualan konsinyasi bagi konsinyor, antara lain :
Konsinyasi merupakan suatu cara untuk lebih memperluas pasaran yang dapat dijamin oleh seorang produsen, pabrikan atau distributor , terutama apabila :
a.       Barang-barang yang bersangkutan baru diperkenalkan, permintaan produk tidak menentu dan belum terkenal
b.      Penjualan pada masa-masa yang lalu dengan melalui dealer tidak menguntungkan
c.       Harga barang menjadi mahal dan membutuhkan investasi yang cukup besar bagi pihak dealer apabial ia harus membeli barang-barang yang bersangkutan
Sistem bisnis ini adalah sistem bisnis yang menguntungkan kedua belah pihak, bagi penjual yang menitipkan barang dagangannya, maka dia hanya perlu menitipkannya saja dan pihak warunglah yang akan memasarkan produknya, sedangkan bagi pemilik warung atau toko, mereka untung karena bisa menjual barang dagangan tanpa modal dan mendapatkan hasil keuntungan dari hasil penjualannya tersebut, kalaupun barang rusak atau tidak laku, tidak menjadi tanggung jawab si pemiliki warung atau toko.
Adapun kekurangan dari sistem konsinyasi, yakni :
1. Modal terlalu lama tertimbun pada barang yang diperdagangkan.
2. Tidak ada kepastian eksportir akan menerima pembayaran.
3. Eksportir dapat menjadi korban kenakalan importir yang melaporkan barang yang terjual tidak sesuai dengan yang sebenarnya.
4. Bila impotir tidak membayar, tidak ada bukti untuk menuntutnya di pengadilan

C. Strategi konsinyasi yang baik bagi produsen dan pemilik toko atau koperasi, diantaranya yaitu:

1. Siapa Partner Konsinyasi
Hal pertama yang harus diperhatikan saat hendak melakukan strategi konsinyasi adalah pemilihan segmen dari partner konsinyasi itu sendiri, dalam hal ini memilih partner konsinyasi yang memiliki segementasi sama dengan bisnis kita atau bahkan memiliki segmentasi yang berdeda.

Menurut kami, memiliki kelebihan dan kekurangan, sebagai contoh dengan kita memilih partner konsinyasi dengan segmentasi berarti kita sudah menyasar segmen yang tepat untuk produk kita, dibalik hal tersebut kekurangannya adalah secara tidak langsung kita bersaing dengan partner konsinyasi kita, disini akan muncul kendala lainnya yang harus diperhatikan adalah ketika produk kita dari segi kualitas tidak lebih baik dari partner konsinyasi.

Jika kita memilih partner dengan segmentasi yang berbeda sudah pasti dibalik point negatif karena kita menyasar pasar yang bukan segmen produk, kelebihan yang kita dapatkan adalah kita bisa muncul sebagai produk alternatif bagi non segmen sehingga mereka bisa dikonversi menjadi konsumen kita.

2. Kredibilitas
Point kedua yang harus diperhatikan adalah kredibilitas dari partner konsinyasi kita, dimana kita tidak hanya memilih partner konsinyasi hanya di dasari pada faktor besar kecilnya merk dari partner, namun juga sejauh mana kredibilitas partner konsinyasi kita dari segi kepercayaan dan konsistensi.

3. Kesepakatan Konsinyasi
Pada saat hendak melakukan konsinyasi kita sudah harus menentukan aturan main kerjasama konsinyasi yang dimaksud, dalam hal ini adalah sistem pengiriman (penitipan) barang, sistem penentuan pricing harga, sistem pembagian hasil penjualan, sistem pembayaran, etc. Pada intinya semua ini harus dipikirkan dengan matang sehingga tidak merugikan salah satu pihak yang terlibat dalam konsinyasi.

4. Barter Promo
Selain kerjasama konsinyasi yang dilakukan, akan lebih baik jika kita mengajak kerjasama partner konsinyasi kita dengan melakukan Barter Promo, yang dalam hal ini adalah barter promo dalam konteks program promosi yang dilakukan oleh kedua pihak terkait dalam menjual barang dagangan. Misalkan promo diskon 5% produk milik kita jika selama periode tertentu membeli produk dari partner konsinyasi kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar